Breaking News
light_mode
Beranda » Nasional » Kembali Ke Laku Patanjala ” Amanat Galunggung” Leuweung Larangan, Kawasan Hutan Yang Harus Di Jaga

Kembali Ke Laku Patanjala ” Amanat Galunggung” Leuweung Larangan, Kawasan Hutan Yang Harus Di Jaga

  • account_circle sabakuningannews
  • calendar_month Sen, 26 Mei 2025
  • visibility 144
  • comment 0 komentar

sabakuningannews.com.Sebelum lahir konsep mengenai batas-batas kawasan hutan konservasi, kita telah mengenal sistem serupa yang berbasis kearifan lokal. Patanjala, salah satunya.

Patanjala mengajarkan manusia agar menjaga kawasan aliran sungai. Hal itu pun terus dilestarikan sekelompok orang hingga kini demi kelangsungan hidup.

Patanjala adalah kearifan lokal Sunda yang telah tertulis dalam naskah kuno Amanat Galunggung, ditemukan di Situs Ciburuy di kaki Gunung Cikuray, Kabupaten Garut.

Berdasarkan catatan sejarah Kerajaan Sunda, naskah-naskah Amanat Galunggung itu dibuat oleh Eyang Prabu Darmasiksa, raja di Kerajaan Sunda, abad ke-13

Patanjala berasal dari kata “patan” yang berarti air, dan “jala” yaitu sungai atau wilayah yang harus dijaga sebagai kabuyutan (situs leluhur).

Leluhur Sunda telah membagi wilayah sungai menjadi empat kawasan, yaitu walungan (sungai induk), wahangan, solokan, dan susukan atau sungai-sungai kecil.Kawasan hutan alam juga dibagi menjadi leuweung larangan, leuweung tutupan, serta leuweung baladahan.

Leuweung (hutan) larangan dan leuweung tutupan adalah area hutan yang tidak boleh dirambah untuk kepentingan apa pun. Sementara, hanya lahan baladahan yang boleh dijadikan area untuk budidaya pertanian.Dalam tradisi Sunda, kabuyutan adalah situs yang harus dipelihara dan dilestarikan.

Dalam naskah Galunggung disebutkan, siapa yang tidak bisa memelihara kabuyutan, derajatnya lebih buruk dari kulit musang yang dibuang di tempat sampah.

Menjaga kelestarianPrinsip menjaga kelestarian itu dijunjung tinggi sejumlah pegiat Patanjala saat ini. para penggiat patanjala berusaha tetap menjaga kawasan leuweung larangan, leuweung tutupan, dan lahan baladahan di seluruh wilayah khusus nya Jawa barat

Leuweung larangan adalah kawasan yang tidak perlu diintervensi oleh manusia. “Dalam konsep Patanjala, leuweung larangan ini akan pulih sendiri tanpa diurusi oleh manusia. Tugas kita adalah menjaga agar kawasan itu tidak dicampuri tangan manusia,” ungkapnya.

Leuweung larangan dan leuweung tutupan punya fungsi sebagai penghasil sumber air yang berkelanjutan selain pengendali iklim mikro.Meski begitu, pada sejumlah area yang ditetapkan leuweung larangan kerap terjadi aktivitas perambahan.

Gondrong menjelaskan, kondisi itu dalam konsep Patanjala dikenal sebagai lara atau kritis.Gondrong berpandangan bahwa dengan batas kewilayahan dari Patanjala, dirinya jadi sadar tentang hak-hak manusia di wilayah hutan alam.

Konsep hutan alam, manusia, dan makhluk di sekitarnya, harus berjalan selaras dan tidak saling mengganggu. “Dari Patanjala, kita tahu sebenarnya hak manusia itu ada di mana. Ketika manusia berusaha menyelaraskan diri dengan alam, maka alam pun akan kembali mengasihi. Saling memberi secara timbal-balik, menjadi keseimbangan dan keselarasan,” jelas gondrong

Gondrong berprinsip menjaga lingkungan sebagai bentuk kesadaran, Keseimbangan alam itu perlu dijaga karena apa yang terjadi di alam juga akan memengaruhi masyarakat.“Jika alam tidak seimbang, pada akhirnya itu juga akan menjadi penyakit di masyarakat. Bisa jadi (penyakitnya) kembali ke masyarakat dalam bentuk bencana banjir atau musibah kekeringan,” ujarnya.

Begitu pula kawasan hutan alam yang berfungsi menjadi sistem penyangga kehidupan. Kearifan lokal itu perlu dijaga sebagai pengetahuan bersama sehingga kawasan hutan tetap terjaga. ( RI)

  • Penulis: sabakuningannews

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Img 20250612 090942

    577 PPPK Di Lantik Bupati Kuningan ” Tingkat Kan Profesional Dalam Bekerja ” Pesan Bupati Dian

    • calendar_month Kam, 12 Jun 2025
    • account_circle sabakuningannews
    • visibility 207
    • 0Komentar

    sabakuningannews.com. KUNINGAN- Bertempat di Halaman Setda kabupaten Kuningan sebanyak 577 PPPK Resmi di Lantik oleh bupati Kuningan Dr.H.Dian Rachmat Yanuar., M.,Si, Pelantikan cukup sederhana dan khidmat ” senang,sedih, haru dan bahagia terlihat di rasakan oleh PPPK yang baru di lantik, Nampak juga hadir para orang tua, turut hadir dalam momen pelantikan ini untuk melihat sanak […]

  • 73ef62a7 0c6d 43a8 Bf15 F970e5c7111c

    Wabup Tuti Berikan Dukungan Semangat Pada 211 Anggota Baru Tapak Suci

    • calendar_month Sen, 26 Mei 2025
    • account_circle sabakuningannews
    • visibility 107
    • 0Komentar

    sabakuningannews.com.KUNINGAN – Tapak Suci Pimpinan Daerah 143 Putera Muhammadiyah Kuningan menggelar kegiatan pelantikan Siswa Tapak Suci baru se-Kabupaten Kuningan, Minggu (25/05/2025). Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, SH., Mkn memberikan semangat serta dukungan bagi sekitar 211 anggota baru Tapak Suci yang bergabung bersama Putera Muhammadiyah, yang berasal di berbagai Sekolah tingkat SD/MI, SMP/Mts dan SMA/MA se-Kabupaten […]

  • Img 20250824 181906

    Tradisi Babarit Meriahkan Hari Jadi ke-527 Kuningan, Simbol Syukur dan Pelestarian Warisan Leluhur

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle sabakuningannews
    • visibility 49
    • 0Komentar

    sabakuningannews.com, KUNINGAN – Tradisi Babarit kembali digelar di Pendopo Kabupaten Kuningan sebagai bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-527 Kuningan, Minggu (24/8/2025). Prosesi sakral ini menjadi wujud rasa syukur atas limpahan nikmat sekaligus penghormatan terhadap nilai-nilai warisan leluhur. Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., menegaskan bahwa Babarit bukan hanya sekadar acara seremonial. “Babarit ini […]

  • Img 20250819 155459

    Kado istimewa” Group Musik Papan Atas.,” Kotak Band ” Akan Hibur Masyarakat Kab.Kuningan

    • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
    • account_circle sabakuningannews
    • visibility 109
    • 1Komentar

    sabakuningannews.com – KUNINGANDalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Kuningan ke-527, masyarakat Kuningan akan mendapat hiburan istimewa. Grup musik papan atas Kotak Band dipastikan hadir dan tampil pada 1 September 2025 mendatang. Kabar gembira ini disampaikan langsung oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si melalui sebuah video resmi. Dalam pesannya, Bupati menyampaikan bahwa Tantri […]

  • Img 20250711 070419

    Good Govermance” KPK RI Gelar Rakor ” Bupati Dian & Kepala Daerah Di 6 Provinsi Turut Hadir

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle sabakuningannews
    • visibility 132
    • 1Komentar

    sabakuningannews.com.DKI JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rapat koordinasi bertajuk Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah Daerah yang Bebas dari Korupsi Pasca Pelantikan Kepala Daerah di Candi Bentar Hall, Ancol, Jakarta pada Kamis (10/7/2025). Dalam acara itu, turut diundang para kepala daerah, mulai dari gubernur, bupati dan walikota di berbagai Provinsi, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, […]

  • Img 20250906 192428

    Ponpes Terpadu Al mutawali Gelar Seminar ” Menggali Peluang dan Tantangan Pendidikan Berkelanjutan di Indonesia

    • calendar_month Sab, 6 Sep 2025
    • account_circle sabakuningannews
    • visibility 129
    • 4Komentar

    sabakuningannews.com.KUNINGAN – Pondok Pesantren Terpadu Al Mutawali Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan menggelar Seminar Nasional bertajuk “Sustainable Education in Indonesia: Challenges and Opportunities” pada Sabtu (6/9/2025). Bertempat di GOR Ponpes Terpadu Al Mutawali, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menggali peluang dan menghadapi tantangan masa depan pendidikan berkelanjutan di Indonesia. Seminar menghadirkan sejumlah tokoh nasional […]

expand_less