Curhat Ke Komisi IV DPR RI Hj.Rina Sa’adah” Pertanian Kabupaten Kuningan Kurang 500 Unit Alat Pertanianan
- account_circle sabakuningannews
- calendar_month Sen, 23 Jun 2025
- visibility 20
- comment 0 komentar

Img 20250624 060349
sabakuningannews.com.KUNINGAN- Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Jawa Barat X, Rina Sa’adah, kembali unjuk peduli pertanian di Kabupaten Kuningan. Minggu (22/6/2025), giliran kunjungan kerja ke Desa Cileuya, Kecamatan Cimahi, Kabupaten Kuningan. Selain meninjau program pertanian di daerah, sekaligus menyerap aspirasi petani sebagai pelaku utama sektor pangan.
Tiba di lokasi, Anggota Fraksi PKB DPR RI ini disambut hangat oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah, beserta jajaran, Forkopimcam Cimahi, perangkat desa, dan para petani. Rangkaian dimulai panen padi bersama, dilanjutkan uji coba mesin perontok padi, dan ditutup dengan dialog terbuka bersama masyarakat tani.
Dalam sesi dialog, Dr. Wahyu Hidayah menyampaikan bahwa pertanian Kuningan menghadapi tantangan serius terkait keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan). Khususnya, kebutuhan traktor roda dua untuk mendukung percepatan olah tanah pasca panen.
“Dari total 376 desa/kelurahan dan luas baku sawah di Kabupaten Kuningan, kami membutuhkan setidaknya 1.300 unit traktor roda dua, dan masih ada kekurangan sekitar 500 unit, yang menghambat proses tanam yang cepat dan efisien,” ujar Wahyu.
Ia menegaskan bahwa waktu adalah elemen krusial dalam pertanian modern. Tanpa dukungan traktor, petani sulit memanfaatkan momentum tanam secara optimal.
Kepala Desa Cileuya, Warjo, S.E., mengungkapkan bahwa desanya memiliki 180 hektare lahan sawah, namun sebagian besar masih bergantung pada air hujan.
“Distribusi air dari Bendungan Kuningan belum menjangkau seluruh areal kami, terutama yang berada di dataran tinggi. Kami berharap bantuan perluasan jaringan irigasi,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Rina Sa’adah menyampaikan bahwa Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian tengah memprioritaskan program bantuan irigasi, dan saat ini sedang dalam proses penyusunan CPCL (Calon Petani dan Calon Lokasi).
“Kami akan kawal agar daerah seperti Kuningan masuk dalam daftar penerima bantuan irigasi, karena potensi dan tantangan wilayah ini sangat nyata,” jelasnya.
Selain alsintan dan irigasi, Rina juga mengusulkan kepada Kementerian Pertanian agar kembali membuka menu pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) dalam skema bantuan tahun anggaran mendatang.
“Jalan usaha tani sangat penting untuk mempermudah akses mobilitas alat, hasil panen, dan distribusi sarana produksi. Banyak petani kita yang masih kesulitan mengangkut hasil panen karena akses jalan ke lahan belum memadai,” ungkap Rina.
Usulan ini disambut baik oleh para petani dan perangkat desa, karena pembangunan JUT dinilai menjadi bagian integral dari ekosistem pertanian yang produktif dan efisien.
Rina Sa’adah menegaskan bahwa pertanian tidak hanya soal produksi, tapi juga perlu didukung dengan akses, alat, air, dan infrastruktur yang memadai.
“Semangat petani sudah kembali. Bahkan, anak-anak muda mulai turun ke sawah lagi. Tapi kalau tidak disertai dukungan alat dan infrastruktur, semangat ini bisa pudar. Kami di Komisi IV DPR RI akan terus mengawal agar setiap program pertanian berbasis kebutuhan nyata di lapangan,” tegasnya.
Dengan komitmen kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat tani, Kabupaten Kuningan diharapkan bisa menjadi model transformasi pertanian yang modern, tangguh, dan berkelanjutan.
- Penulis: sabakuningannews
Saat ini belum ada komentar