GPM Di Desa Windu Janten Membuah Kan Hasil ” Ke Depan Program Ini Akan Di Perluas
- account_circle sabakuningannews
- calendar_month Rab, 28 Mei 2025
- visibility 45
- comment 1 komentar

Img 20250528 144444
sabakuningannews.com. Pemerintah Kabupaten Kuningan meneguhkan komitmennya dalam menjaga stabilitas pangan ditengah-tengah masyarakat, dengan akan diteruskannya program GPM (Gerakan Pangan Murah) setelah program 100 hari kerja pertama Bupati dan Wakil Bupati Kuningan.
Hal tersebut dipertegas oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, Msi ketika membuka kegiatan GPM bertajuk Padaringan (Penjualan Bahan Pangan Dalam Rangka Pengendalian Inflasi di kabupaten Kuningan), di Desa Windujanten Kecamatan Kadugede, Rabu (28/05/2025).
Bupati Dian menyebutkan bahwa GPM Padaringan pada awalnya digelar untuk mendukung program 100 hari kerja pertama sebagai upaya dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan keterjangkauan pangan bagi masyarakat, terlebih dalam menghadapi hari besar keagamaan yang biasanya menimbulkan harga pangan melonjak tinggi.
“Ini skalanya memang terbatas, tetapi kalau membuahkan hasil untuk kebermanfaatan masyarakat, maka insya allah program yang sangat baik ini akan lebih diperluas dengan kuantitas dan kualitas yang lebih bagus” Ujar Bupati Dian.
Ia menegaskan bahwa pangan murah harus tetap terjaga. Bahwa pangan bukan saja masalah perut, tetapi harga diri pemerintah agar memastikan masyarakat dapat mendapatkan berbagai jenis komoditas pangan dengan harga yang stabil dan dijangkau.
“Untuk itu Negara harus hadir, guna melindungi dan memastikan tidak ada piring masyarakat yang kosong, tidak ada warga yang gelisah karena harga melambung tinggi. Program ini insya allah akan terus digencarkan lebih luas lagi” Kata Dian.
Bupati Dian mengingatkan bahwa ini bukan program untuk mendapatkan pangan secara gratis, namun di subsidi agar masyarakat dapat membeli sembako dengan harga terjangkau.

Sementara, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, bahwa GPM merupakan program nasional, tetapi dengan dorongan Bupati Dian, ia ingin menciptakan istilah berkearifan lokal khas Kuningan. Sehingga munculah istilah Padaringan, yang bukan hanya merupakan acara seremonial tetapi sebuah gerakan untuk memastikan bahwa inflasi dapat terjaga dan masyarakat dapat membeli pangan dengan harga yang terjangkau.
“Gerakan Pangan Murah Padaringan selama program 100 hari kerja pertama Bupati dan Wakil Bupati Kuningan telah menjangkau 35 titik selama periode menghadapi Idul Fitri dan Idul Adha 2025. Ini capaiannya sudah 116 Persen, karena kami dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berkomitmen untuk membantu masyarakat mendapatkan pangan dengan harga yang terjangkau. ” Papar Wahyu.
Gerakan Pangan Murah Padaringan ini melibatkan kerja sama antara pemerintah daerah dengan Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, para petani, distributor, serta pelaku usaha pangan lokal. Berbagai bahan pangan strategis seperti beras, minyak, gula, daging, telur, cabai, dan bawang dijual dengan harga lebih terjangkau untuk meringankan beban masyarakat
- Penulis: sabakuningannews
7bs5e2
26 Juni 2025 3:39 pm